KH Abdurrahman Wahid yang lebih akrab disapa dengan Gus Dur selain dikenal sebagai seorang pejuang pluralisme (keberagaman) dan pembela kelompok minoritas, dialah juga merupakan satu-satunya ulama Nusantara tergolong tigaperempat wali
dengan selera dan setumpuk "stok" humornya yang unik dan cerdas. Layaknya ungkapan Ruhut Sitompul, politisi Partai Demokrat yang memilih hengkang dari keanggotaan karena kecewa dengan partainya, yang seringkali melontarkan berbagai ungkapan, salah satunya adalah 'seperti mengajari ikan berenang'. Ungkapan itulah mungkin yang paling tepat untuk menjelaskan saat kunjungan Gus Dur selaku presiden RI ke Saudi Arabia yang diterima oleh raja Fahd.
Di sela acara resmi kenegaraan Gus Dur dengan berbisik bercerita tentang tanda tulisan dalam bahasa Arab "dukhuul" yang terpampang di tempat-tempat umum, seperti hotel, rumah sakit, yang artinya "pintu masuk". Secara ringkas Gus Dur menjelaskan bahwa kosa kata 'dukhuul' dalam mata pelajaran ilmu fiqh kitab kuning bab nikah yang diajarkan di pondok pesantren di wilayah Nusantara adalah merupakan istilah (istilaahan) untuk menerangkan perihal 'masuknya alat kelamin lelaki ke dalam kemaluan perempuan'. Mendengar penuturan Gus Dur tersebut sontak raja Arab tersenyum lebar, sampai tampak giginya yang putih dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Hebatnya, selang beberapa waktu kemudian sepulang kunjungan Gus Dur dari lawatan tersebut, petunjuk tulisan 'dukhuul' di tempat-tempat umum di seluruh negeri Saudi diganti menjadi 'madkhuul' dengan arti yang sama, yakni 'pintu masuk' atau "entrance".
Ini namanya betul-betul seperti ungkapan "mengajari ikan berenang", karena 'mengajari orang Arab berbahasa arab'.
dengan selera dan setumpuk "stok" humornya yang unik dan cerdas. Layaknya ungkapan Ruhut Sitompul, politisi Partai Demokrat yang memilih hengkang dari keanggotaan karena kecewa dengan partainya, yang seringkali melontarkan berbagai ungkapan, salah satunya adalah 'seperti mengajari ikan berenang'. Ungkapan itulah mungkin yang paling tepat untuk menjelaskan saat kunjungan Gus Dur selaku presiden RI ke Saudi Arabia yang diterima oleh raja Fahd.
Di sela acara resmi kenegaraan Gus Dur dengan berbisik bercerita tentang tanda tulisan dalam bahasa Arab "dukhuul" yang terpampang di tempat-tempat umum, seperti hotel, rumah sakit, yang artinya "pintu masuk". Secara ringkas Gus Dur menjelaskan bahwa kosa kata 'dukhuul' dalam mata pelajaran ilmu fiqh kitab kuning bab nikah yang diajarkan di pondok pesantren di wilayah Nusantara adalah merupakan istilah (istilaahan) untuk menerangkan perihal 'masuknya alat kelamin lelaki ke dalam kemaluan perempuan'. Mendengar penuturan Gus Dur tersebut sontak raja Arab tersenyum lebar, sampai tampak giginya yang putih dan belum pernah terjadi sebelumnya.
Hebatnya, selang beberapa waktu kemudian sepulang kunjungan Gus Dur dari lawatan tersebut, petunjuk tulisan 'dukhuul' di tempat-tempat umum di seluruh negeri Saudi diganti menjadi 'madkhuul' dengan arti yang sama, yakni 'pintu masuk' atau "entrance".
Ini namanya betul-betul seperti ungkapan "mengajari ikan berenang", karena 'mengajari orang Arab berbahasa arab'.