PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"
Tampilkan postingan dengan label Kata2 Bijak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kata2 Bijak. Tampilkan semua postingan

Februari 04, 2022

Di mana Bedanya, Manusia Berakal dan Manusia Tidak Berakal?


Tanggapan terhadap Ade Armando di kanal youtube tentang Ahmadiyah di Kalbar

Cerita Sufi





Pada dekade pertama aku tinggal di wilayah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan (1980-90), ada seorang setengah waras alias sinting, Ita panggilannya, seluruh badannya kotor dengan rambut gondrong, kusut, berantakan hingga menyentuh pundak karena tidak pernah mandi. Ia selalu mengenakan baju lengan pendek dan celana setinggi lutut yang kumuh dan lusuh, tidak pernah berganti, dan pastinya karena tidak pernah dicuci. Orang-orang sekampung tidak ada yang tahu dan tidak ada yang ingin tahu, dari mana Ita berasal dan mengapa keadaannya seperti begitu.
Hampir setiap hari kerjanya berjalan kaki tanpa tujuan melewati jalan yang sama sembari tersenyum senyum dan kadang berbicara sendiri sambil bergumam, tidakjelas apa yang diucapkan. Ada sekitar 5 tahun ia menjalani hidup seperti itu, sampai kemudian ia menghilang entah ke mana. Lebih dari itu herannya, dia tidak pernah meminta minta untuk sekadar makan, tetapi kondisi badannya tetap stabil, tidak kurus tidak juga gemuk. Malahan suatu saat kita pernah menawarkan makanan, ia menolaknya. Entah dari mana dan bagaimana ia memenuhi kebutuhan makan dan juga buang hajatnya, jarang orang melihat atau memergokinya.
Dalam perjalanannya, suatu ketika ia lewat di depan rumah salah seorang warga yang memiliki warung sembako yang letaknya di tepi jalan. Di samping warung itu tampak 3 orang sedang duduk-duduk mengobrol di sebuah bangku panjang terbuat dari bambu. Salah satunya adalah anak muda asal Betawi yang bekerja sebagai Satpam di sebuah cluster perumahan yang lokasinya tidak jauh dari warung itu. Setelah semalaman ia berjaga, ia biasa singgah dulu sejenak di warung itu untuk menghilangkan penat dan bosan dengan bertemu dan mengobrol bersama teman temannya.
Alkisah, suatu ketika sang Satpam melihat Ita berjalan santai seperti biasanya lewat di depan warung itu, tiba-tiba Satpam tersebut menyergah dan mengatai Ita dengan maksud menggoda diiringi suara agak keras:"Ita gila..!!". Dan... di luar dugaan, mendengar cacian dan hinaan itu Ita pun dengan spontan menjawab:"Sammm.. a..!!".



November 27, 2018

Bisa Merasa atau Merasa Bisa





Adagium 'merasa bisa' dan 'bisa merasa' tersebut berasal dari ungkapan bahasa Jawa yang berbunyi ‘Biso Rumongso’ dan ‘Rumongso Biso’, yang berarti menggambarkan sifat dan karakter seseorang. ‘Bisa merasa’ atau dengan kata lain dapat diartikan ‘tahu diri’, ‘peduli’ atau ‘empati’. Kebalikan dari sikap

Juni 27, 2016

Kata-kata Bijak


Francis Bacon


"Dengan nalar manusia memahami alam, dengan ilmu menaklukkan alam, dan dengan seni sastra membangun impian dan imajinasi mengenai alam untuk berdamai dengan alam". ~ Francis Bacon, ilmuwan Inggris, hidup pada zaman modern awal (1561-1626), seorang

Juni 20, 2016

Islam Yang Kupahami











Islam yang kugenggam hingga nafas terhenti
Islam menurut Imam Syafi’i, Imam Maliki, Imam Hanafi, dan Imam Hambali
Islam menurut Al-Asy’ari, Al-Maturidi, Al Ghazali, dan Al-Farabi
Islam menurut Muhammad Abduh,