PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"

Agustus 09, 2021

Yana dalam Pusaran Utang










[13/4 07.38] Sri P, Hj: Yan, Saya agak kaget juga ternyata oma (bu yanti) merasa ikut prihatin dan menaruh peduli pd nasib keluarga mas eko/yana, sehingga dia sempat memberi nasihati pd yana soal kegiatan bisnis yana. Saya sependapat, menurut dia bisnis yg dijalankan yana itu tidak benar karena *dg pengorbanan besar*, yaitu (1) telah menelantarkan keluarga (suami dan anak2) alias gak keurusan; (2) menjalankan bisbis mimpi (mengejar hasil besar yg blm jelas dan meninggalkan usaha yg sdh jelas hasilnya, meskipun jumlahnya kecil). Mbah cuma mau tanya sama yana, *sebenarnya yana sayang sama mas eko dan peduli pd masa depan anak2, gak sih..??!".* Pertanyaan ini muncul, karena mbah pernah mengalami yakni ketika ada masalah, begitu mudahnya yana mengambil sikap minta cerai sama mas eko. Sepertinya, dlm berumah tangga yana tdk mau diajak bekerja sama... [13/4 07.59] Yana 2: Yana sayang sama mas Eko Mbah....apalg sama ank2, emang bener bisnis yg Yana jalani ini serasa mimpi buat Yana tp Yana selalu berharap mimpi ini jadi kenyataan, tekad Yana cuma satu Mbah ingin menyelesaikan masalah sama temen2 Yana karena ulah orgtua Yana sendiri, dan Mbah juga udah liat kan keadaan keluarga Yana seperti apa??? Masalah yg tiada habis2nya, pada saat ini Yana bukannya ga peduli sama suami dan ank tp Yana LG berusaha untuk bisa menyelesaikan masalah Yana sendiri Mbah, niat Yana itu cuma mau hidup tenang dengan keluarga kecil Yana tanpa diganggu dengan urusan utang2 orgtua sama teman2 Yana Mbah, sebelum Yana turun ke dunia bisnis ini Yana minta izin dan keridhoan dr suami Yana sendiri mbah, ga bisa Yana hidup dan usaha klo harus dikejar2 org Mbah, usaha kecil aja klo urusan/utang blm selesai udah didesak dan ditagih padahal usaha yg dijalani adalah usaha Mbah Yana cuma berusaha membantu tapi pemikiran teman yana itu usaha Yana sendiri mbah jadi mereka berpikir bisa punya modal tp hutang malah ga bisa bayar....Yana minta maaf dan Yana minta izin sama Mbah selaku orgtua Yana skrg izinkan Yana untuk menyelesaikan utang2 emak terutama sama teman2 Yana aja Mbah selebihnya utang2 emak bukan tanggungjawab Yana, minimal Yana bisa bantu menyelesaikan utang sama temen2 aja mbah [13/4 08.04] Yana 2: Yana ga pernah melibatkan mas Eko untuk bantu Yana melunasi hutang orgtua Yana sama teman2 Yana Mbah, tp Yana cuma minta keikhlasan dan keridhoannya buat Yana cari solusi sendiri, dan Yana udah berjanji sama mas Eko apabila Yana bisa selesaikan masalah hutang sama teman yana....Yana rela hidup apa adanya asalkan dikehidupan Yana ini bisa tenang tanpa dikejar2 org dan ditagih org [13/4 08.06] Yana 2: Klo untuk jujur Mbah....jujur Yana lebih seneng jualan jajanan dipinggir jalan yg dapat hasilnya hanya recehan dibanding dengan bisnis yg Yana jalani saat ini Mbah, tp Yana cuma bisa iktiar dan berdoa semoga aja ada rejeki besar di bisnis ini supaya Yana bisa bayar hutang sama teman2 Yana mbah [13/4 08.08] Yana 2: Klo untuk rumah....disana Yana udah ga ada harapan lagi Mbah, mo digadai ya rumah itu udah dikontrakkan duluan, sedangkan kebutuhan teman yana itu mendesak Mbah, ga bisa Yana bayar utang Agnes nunggu kontrakan rumah tahun depan Krn kebutuhan Agnes saat ini mendesak mbah [13/4 08.12] Yana 2: Untuk masa depan ank2 itu Yana sangat peduli mbah [13/4 08.12] Yana 2: Makanya Yana mo menyelesaikan 1 masalah ini dl biar Yana bisa fokus untuk suami dan masa depan ank2 mbah [13/4 08.13] Yana 2: Yana harap Mbah bisa mengerti posisi Yana saat ini Mbah....Yana cuma ingin kehidupan yg tenang tanpa harus diganggu dengan urusan utang orgtua [13/4 08.13] Yana 2: Klo tidak terlibat dengan teman2 yana....Yana jg ga akan peduli sampai kaya gini mbah [13/4 08.15] Yana 2: Yana dituntut tanggungjawab sama Agnes Mbah....dan Yana jg ga bisa tutup mata gitu aja sama Agnes Krn biar bagaimanapun Agnes org baik Mbah....udah mau membatu org tua Yana tp emang orgtua Yana aja yg pada dasarnya ga tau balas Budi org sebaik agnes [13/4 08.17] Yana 2: Yana minta doanya dr Mbah ti dan Mbah kung selaku orgtua buat Yana dan mas Eko, Yana minta keridhoan dr Mbah ti dan Mbah kung, izinkan Yana untuk tetap terus berusaha agar bisa melunasi hutang2 emak sama Agnes mbah🙏🏻 [13/4 08.19] Yana 2: Yana jg udah punya rencana target buat turun di bisnis ini hanya sampai sebelum lebaran aja Mbah, dan abis lebaran Yana mo usaha dagang apa aja walaupun itu kecil2an [13/4 08.19] Yana 2: Itu semua udah Yana bicarakan berdua dengan mas Eko Krn Yana tau tanggungjawab Yana sebagai orgtua buat masa depan ank2 Yana mbah [13/4 08.22] Yana 2: Emang ga salah klo omah Yanti ikut prihatin akan kehidupan Yana dan mas Eko, tp org jg kan ga tau apa yg mendasari Yana untuk turun ke bisnis seperti ini mbah, klo untuk malu sebenarnya Yana malu mbah.....malu untuk menjalani bisnis seperti ini bisnis yg kata org bisnis halu [13/4 08.41] Sri P, Hj: Sikap dan keputusan yana utk mengambil alih sepenuhnya dlm pembayaran utang ortu itu yg keliru. *Ini kata kunci dan masalah utamanya*. Utang ortu biarkan ortu yg menyelesaikan, soalnya ortu msh ada kemampuan, anak sifatnya membantu. Apalagi dg cara mengorbankan/menelantarkan klrg mas eko/yana dan di luar kemampuan yana. Bakti pd ortu dari anak (pr) yg sdh bersuami ada aturan atau batasannya. Yaitu selagi tdk menelantarkan kewajiban sbg istri dan ibu. [13/4 08.44] Sri P, Hj: Izin mas eko hanya krn cinta dan sayangnya sama yana. Itu pembawaan sifat orang jawa. Tapi sebenarnya yana sendiri yg harusnya dpt menimbang tega gaknya menelantarkan anggota klrg demi menyelesaikan kewajiban ortu yg sesungguhnya bukan merupakan kewajiban yana [13/4 08.46] Sri P, Hj: Justru dia cukup banyak juga dpt cerita latar belakang klrg yana dari mbhTi, selain dia sendiri sbg ortu yg berpengalaman bisa membaca gelagat yg terlihat [13/4 08.46] Yana 2: Hutang orgtua emang bukan kewajiban Yana Mbah....tp Yana ga bisa hidup dalam tekanan....Yana ga bisa tenang klo harus selalu ditekan org mbah [13/4 08.48] Yana 2: Terutama tekanan dr si agnes [13/4 08.50] Sri P, Hj: Ortu sendiri tenang2, sementara anaknya menderita krn ngebelain mrk? Apa yg telah mrk lakukan? Duit kontrakan dari aam bukan utk menyicil utang? [13/4 08.52] Sri P, Hj: Klo sdh begitu, bahasa yg harus dipake adalah bhs hukum, bukan lagi bhs perasaan, yan. Gak usah baper2an.Selesaikan saja secara hukum. Begitu petunjuk hukum negara maupun agama. [13/4 08.53] Sri P, Hj: Kewajiban anak (ahli waris) klo sdh mninggal [13/4 08.56] Sri P, Hj: Menolong kebakaran dg membiarkan dirinya terbakar, menolong orang tenggelam dg membiarkan dirinya tenggelam adalah langkah salah sekaligus naif [13/4 09.00] Sri P, Hj: Ortu sendiri tenang2, sementara anaknya menderita krn ngebelain mrk? Apa yg telah mrk lakukan? Duit kontrakan dari aam bukan utk menyicil utang? [13/4 09.08] Sri P, Hj: Sikap yana yg benar begini: 1. Jangan ambil alih utang ortu dg cara memaksakan mendapatkan duit di luar kemampuan; 2. Fokus urusin klrg khususnya menyiapkan masa depan anak2 yg msh panjang perjalanan hidup mrk. Jangan lewatkan kesempatan itu yg kelak akan menjadi sesal seumur hidup. Ortu sih istilah tinggal tunggu mati. 3. Perbaiki ekonomi klrg sekuat kemampuan/tenaga secara bersama sama, mbhkung/ti, awan sungging, mbktien, mas ping/entah dari belakang turut membantu...!!!! [13/4 09.17] Sri P, Hj: Ibarat tubuh, klrg mas eko/yana sedang sakit. Perlu terapi dan obat dari dokter (antara lain seperti saran dan nasihat dari oma itu). Juga tak kurang2 dari mbhkung/ti [13/4 09.21] Sri P, Hj: Seperti berulang pernah mbh katakan, meski ortu sendiri klo mengajak pd kesalahan dan kerusakan, anak tdk wajib mengikuti, bahkan jika hal prinsip, wajib ditinggalkan [13/4 09.25] Sri P, Hj: Meski S1, mas eko memang gak pandai ngomong. Tapi ketulusan cinta n sayangnya pd istri dan anak2 harusnya tdk di sia2kan demi hal yg tdk tepat atau tdk pd tempatnya [13/4 09.36] Yana 2: Yana ga pernah menyia2kan cintanya mas Eko Mbah....dan ga pernah minta cerai dari mas Eko, waktu itu ada kata permintaan pisah karena saat itu Yana denger sendiri ternyata Mbah ga pernah setuju klo Yana nikah sama mas Eko dan Mbah berkata seperti itu didepan teman yana Agnes mbah, saat itu hati Yana benar2 hancur dan sedih makanya sampe keluar permintaan pisah dr mas eko, maafin Yana Mbah klo Yana salah sampai minta perpisahan dr mas eko [13/4 09.42] Sri P, Hj: Klo ngomongin masa lalu, jujur n terus terang sebenarnya mbhkung kurang setuju/mendukung itu *bukan pd yana* tapi pd ortu yana (terbukti kemudian dari mulut nenek amenah n iyuk sendiri mbhkung denger, betapa nelangsa n kecewa mrk pd sikap n langkah ortu yana..!). MbhTi aja yg salah ucap, maklum..

Simak Juga:




Posting Komentar