PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"

November 30, 2018

Perangkap Tikus Rumah







Di Indonesia, koruptor biasanya dianalogikan sebagai seekor tikus, karena cara kerjanya yang sama, yakni "menggerogoti". Bedanya hanya pada obyek yang digerogoti. Kalau koruptor menggerogoti uang negara alias uang rakyat. Sedangkan tikus menggerogoti apa saja, termasuk sabun mandi, jika di rumah tidak menemukan makanan yang biasa dimakan manusia. Lebih merepotkan kalau
tikus bersarang lalu beranak pinak, sang pemilik rumah harus siap "berperang" melawan "musuh" yang sangat gesit dan cerdas tersebut, dengan menyiapkan Perangkap Tikus. Di pasaran biasanya tersedia dua macam pilihan Perangkap Tikus, ada yang berbentuk lem (perekat) dan ada pula berbentuk jepitan seperti tampak pada gambar di bawahi. Menggunakan Perangkap Tikus jenis lem harus dipertimbangkan risiko lebih besar, yaitu ketika tikus terkena jerat lem tetapi masih bisa melarikan diri. Dapat dipastikan dia bersembunyi masih di dalam lingkungan rumah. Jika akhirnya dia mati dan membusuk di tempat yang sulit dijangkau, maka bisa dibayangkan bagaimana jadinya..

Perangkap Tikus di Balik Sifat dan Kebiasaan Tikus


Tikus memang sungguh gesit bahkan cenderung licik dan jahat. Jikalau seekor tikus kepergok di sebuah ruangan misalnya salah satu kamar rumah dan ketika pintu, jendela segera ditutup agar tikus tidak bisa kabur keluar, tiba-tiba dia melompat tinggi ke atas lemari karena kekuatan instinknya dapat mengetahui ada lobang kecil di lobang angin (jalosi) pintu yang tertutup kawat nyamuk. Seketika itu juga ia pun kabur dan lolos dari sergapan sang empunya rumah. Dan hebatnya, sebelum kabur ia sempat menengok ke belakang seperti meledek seraya memandang sang pemergok yang gigit jari karena gagal menangkap dan menghukum "si penggerogot". Disebut cerdas, berbeda dengan koruptor kelas "Melayu" yang kerapkali kepergok Operasi Tangkap Tangan (OTT), seekor tikus tidak akan pernah memasuki suatu ruangan yang ia tidak mengetahui dan yakin ada lobang, celah atau jalan keluar untuk kabur jika kepergok musuh. Oleh karenanya, memasang Perangkap Tikus juga harus ada ilmunya.

Seperti sekilas sudah disinggung di atas, masing-masing Perangkap Tikus memiliki kelebihan dan kekurangannya, atau keuntungan dan kerugiannya. Membasmi tikus dengan menggunakan racun dapat berbahaya bagi hewan peliharaan dan anak-anak. Sementara beberapa jenis tikus telah membangun ketahanan diri --inilah satu bukti kecerdasan seklaigus kehebatan makhluk yang satu ini-- terhadap racun seperti warfarin atau arsenik, oleh karena itu cara tersebut tidak direkomendasikan karena merusak lingkungan.

Cara lain yang aman dan alamiah sermah ramah lingkungan adalah dengan memelihara kucing, Tetapi tidak sembarang suka berburu tikus, sehingga tikus pun tidak takut. Jenis kucing yang suka dan sigap berburu tikus adalah kucing kampung jenis kelamin betina yang masih remaja dengan ekor panjang dan moncong berbentuk lonjong serta warna bulu putih polos. Itulah jenis kucing nan gesit rajin menangkap sekaligus ditakuti tikus, karena dalam posisi sedang tidur (an) atau berbaring pun, jika terlihat ada tikus berani mendekat dan lewat, maka dalam sekejap dan secepat kilat ia dapat bangkit dan menyergap "sang koruptor", dan berhasil..!! Jenis kucing itulah lawan tangguh tikus yang gesit dan cerdas.

Satu cara yang juga biasa dilakukan untuk membasmi tikus adalah dengan menggunakan perangkap tikus. Dibandingkan dengan perangkap lain, Perangkap Tikus model "jepretan" memang memiliki kelebihan, antara lain praktis, efektf, efisien, tahan lama, ramah lingkungan, membuat tikusharus ekstra hati-hati dan tidak 'arogan' di dalam rumah. Tetapi Perangkap Tikus model "jepretan" mempunyai kelemahan, yakni seringkali hanya berhasil menjebak atau menangkap satu atau dua ekor tikus. Sesudah itu, setiap perangkap dipasang kembali hampir tidak pernah lagi mendapatkan hasil. Kalau sudah demikian, sang pemilik rumah pun terpaksa menyerah dan biasanya tidak dilanjutkan lagi untuk memasang perangkap. Padahal usaha tersebut masih dapat dilakukan, jika ia mengetahui rahasianya dan trik untuk mengatasinya.

Inliah tip, triks dan rahasinya agar alat perangkap tikus model "jepretan" masih dapat terus digunakan dan berhasil menagkap tikus: CUCILAH HINGGA BERSIH BEKAS BERCAK DARAH YANG MENEMPEL DI ALAT PERANGKAP TIKUS, SEBELUM DISIAPKAN UNTUK DIPASANG KEMBALI..! Lagi-lagi inilah bukti kecerdasan dan kepiawaian tikus. Jika ia berhasil mengendus bau bekas bercak darah temannya yang telah "gugur" menjadi 'martir' (tumbal), --bukan kerusuhan 21-22 Mei 2019 di depan Bawaslu saja yang mengenal martir--,  maka ia tak akan pernah mau mendekati alat perangkap lagi. Akhirnya sang pemilik rumah pun bersiap-siap untuk kecele di pagi harinya, karena mendapati umpan di alat perangkapnya masih utuh dan tidak ada seekor tikus jua yang terperangkap.
Demikianlah cerita Perangkap Tikus yang berkeliaran di rumah. Selamat mencoba, semoga berhasil.

Simak Juga:




Posting Komentar