Sejak dari era presiden Megawati Soekarnoputri lembaga KPK dibentuk hingga kini alih-alih berkurang koruptor kian merajalela, bahkan seperti 'ngécé' (melecehkan) malah tidak kepalang tanggung melakukan korupsi ramai-ramai alias berjamaah (jangan dibilang 'penistaan agama', karena 'memakai' terminologi agama, dalam hal ini ibadah salat). Maka para pegiat anti korupsi kepala mereka pun dibuat semakin pusing tujuh keliling, karena memikirkan hukuman dan sanksi apa lagi yang dapat membuat para koruptor itu takut dan jera.
Jurus Jitu Melawan Korupsi
Padahal sebenarnya kepala tak perlu pusing kalau saja mereka ingat (mungkin mereka sudah lupa) dan mau mengusulkan kepada para pembuat undang-undang untuk menggunakan dan menerapkan konsep lama 'sapu jagad' dan 'jurus ampuh' dari Kalimantan Tengah untuk membuat negeri ini aman dari segala macam tindak kejahatan.
Dulu, orang Kalimantan punya ajaran dan filosofi hidup yang tertuang dalam sebuah adagium dengan logat atau dialek Kalimantan, demikian bunyinya: "Diadakan CPM (mengucapkannya seperti ejaan bahasa Inggris), maksudnya Corps Polisi Militer, diadakan RK (Rukun Keluarga, di kota disebut RW atau Rukun Warga), diadakan RT (Rukun Tetangga), namun butuh (penis) kadak dipanggal (tidak dipotong), pukik (kelamin perempuan) kadak dijahit (tidak dijahit), dunia kadak amanlah..."
Setuju gak bro..?!