PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"

Februari 06, 2019

Cara Jitu Menghadapi dan Mengatasi Anak Balita Melihat Adegan Seks









Tanpa sengaja melihat gambar atau adegan senggama


Suatu saat tanpa diharapkan mengalami dan menghadapi kenyataan anak atau cucu yang masih usia balita tanpa disengaja melihat gambar atau video adegan orang dewasa yang sedang melakukan hubunganbadan. Atau mungkin karena faktor kelengahan dan kelalaian dari orang tua, si kecil tiba-tiba masuk ke kamar tidur yang tidak dikunci saat sang mama papa tengah berhubungan intim. Kalau sudah terlanjur demikian apa dan bagaimana sikap dan langkah atau tindakan kita? Jika sudah menghadapi kejadian selain memalukan juga dikhawatirkan akan berdampak buruk secara psikologis bagi si kecil, petunjuk umum yang biasa dan dan bisa dijumpai melalui penelusuran di dunia maya adalah pertama agar mengambil napas dalam-dalam. Berikutnya tidak mengatakan sesuatu yang berlebihan atau salah, karena anak seumur itu sesungguhnya belum mengerti banyak. Toch si kecil tidak melihat semuanya, sehingga nantinya malah membuatnya bingung. Dengan orang tua berusaha untuk bersikap tenang dan menganggap adegan yang baru saja terjadi merupakan kejadian yang bukan luar biasa, itu saja sudah 50% membantu si kecil memahami dengan tenang.



Berikut adalah tuntunan Alquran mengenai ketentuan waktu dan adab anak masuk kedalam kamar tidur orang tuanya.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِيَسْتَأْذِنكُمُ الَّذِينَ مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ وَالَّذِينَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنكُمْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ۚ مِّن قَبْلِ صَلَاةِ الْفَجْرِ وَحِينَ تَضَعُونَ ثِيَابَكُم مِّنَ الظَّهِيرَةِ وَمِن بَعْدِ صَلَاةِ الْعِشَاءِ ۚ ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ لَّكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌ بَعْدَهُنَّ

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya'. (Itulah) tiga aurat bagi kamu. Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu..

An-Nur 58


Sekarang kembali ke pokok persoalan mengenai penanganan anak balita khususnya pasca kejadian yang tanpa sengaja telah menonton video atau gambar adegan seks. Tetapi sebelumnya, mari ikuti cerita pengalaman nyata berikut ini. Suatu saat tanpa sengaja si kecil yang beru berusia 3,5 tahunmenonton video adegan seks yang tersimpan di galeri telepon genggam yang sudah lama tidak dipakai. Kebetulan saat itu si kecil menemukan gawai tersebut di sebuah laci, lalu ia memintanya untuk bermain. Asisten rumah tangga yang kebetulan sedang menunggu rumah mengizinkan, karena saat itu tidak ada gawai lain yang dapat diberikan. Awalnya di suatu hari pihak orang tua tidak mengetahui dan mengira dan curiga kalau si kecil rupanya telah terlanjur menonton video porno yang tersimpan di galeri telepon seluler tersebut. Setiap kali si kecil bermain ke rumah sang kakek yang letaknya tak begitu jauhan dengan rumah kedua orang tuanya si kecil kerapkali mengajak sang kakek bermain di tempat tidur. Sementara sang kakek diminta untuk berbaring dengan posisi miring dan menyuruh sang kakek "tidur beneran", karena rupanya si kecil tahu kalau sang kakek hanya berpura-pura tidur. Dalam posisi demikian si kecil menaiki tubuh sang kakek dan melakukan gerakan seperti adegan seks dengan cara menggesek-gesekkan alat kelaminnya di pinggul sang kakek, disertai napas memburu..!! Saat pertama kali mendapati dan mennerima perlakuan semacam itu sang kakek belum menaruh curiga. Tetapi ketika hari-hari berikutnya si kecil kerapkali meminta dan mengajak untuk melakukan 'permainan' yang sama, sontak hati sang kakek pun merasa cemas dan khawatir tentang apa yang dialami si kecil! Namun hal itu tak berlangsung lama. Sambil menenangkan pikiran untuk mengambil sikap dan langkah yang tepat, tanpa sengaja suatu hari sang kakek menyaksikan si kecil sedang memainkan telepon genggam tersebut (tentu saja video porno yang tersimpan di galeri sudah dihapus..!). Sang kakek menyaksikan si kecil yang biasanya hanya memainkan youtube untuk permainan anak-anak ternyata berminat dan bisa juga membuka-buka galeri..!



Cara Mengatasi Anak Balita Terlanjur Menyaksikan Adegan Seks




Sejak kejadian itu, beberapa hari berikutnya si kecil masih meminta dan mengajak melakukan adegan 'permainan' sebagaimana tersebut di atas. Tetapi secara halus dan perlahan-lahan sang kakek menolak permintaan dan ajakannya, seraya mengajaknya untuk bermain lainnya di luar kamar tidur yang menarik minatnya. Kebetulan si kecil termasuk anak yang cukup aktif dan energik. Menginjak minggu kedua kadang-kadang ia masih meminta dan mengajak bermain "mama papa" dan ia memerankan sebagai 'mama', tetapi sudah disertai sikap malu-malu. Sang kakek tetap bersikap seperti tidak ada sesuatu hal luar biasa yang terjadi, dan seolah-olah 'permainan' yang dilakukan kemarin-kemarin hanya tinggal menjadi 'rahasia berdua' saja. Setelah memasuki minggu ketiga sejak kejadian yang sempat membuat miris dan cemas tersebut si kecil tersayang tampaknya sudah dapat melupakan dan tidak pernah lagi meminta dan mengajak bermain 'mama dan papa'. Dari sorot matanya tampak ia sudah tidak lagi terganggu oleh bayang-bayang yang tidak ia pahami namun sangat mengusik pikiran dan perasaannya itu. Sang kakek pun memanjatkan puji syukur alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Penyayang bahwa badai itu telah berlalu. Tanpa disengaja dan tanpa disadari, terapi yang dilakukan sang kakek secara sistematis telah menumbuhkan rasa malu pada si kecil. Pantaslah kalau Nabi saw menyebutkan bahwa rasa malu merupakan bagian dari iman.

Simak Juga:




Posting Komentar