Kematian misterius jurnalis internasional berkebangsaan Arab Jamal Khasoggi telah menarik perhatian dunia. Tak kurang presiden Amerika Serikat, Donald Trump turut campur bahkan mengeluarkan ultimatum jika Arab Saudi tidak mampu dan tidak mau menjelaskan atas misteri kematian jurnalis tersebut yang semula dicoba membantah keterlibatannya itu dan membeberkan duduk perkara yang sebenarnya.
Setelah pemerintah Turki mulai berhasil mengungkap
misteri kematian yang terjadi di kantor konsulat Arab Saudi di Turki, dan berjanji akan mengusut secara tuntas dan membuka kepada publik, barulah pihak pemerintah Arab Saudi mengakui keterlibatannya. Hanya saja, pengakuan itu tidak dilakukan secara langsung tetapi pihak penguasa berusaha menutup malu dengan mencari 'kambing hitam" dengan menimpakan dan melemparkan kesalahan kepada sejumlah pejabat tingginya. Sementara itu semua orang tahu bahwa di tanah suci tersebut tidak ada kambing, tetapi yang ada adalah domba. Dan itupun tidak ada domba berwarna hitam.
Pesan yang hendak disampaikan dalam tulisan ini adalah Saudi Arabia inilah salah satu contoh pemerintahan yang disebut sebagai pemerintahan Islam, tetapi sesungguhnya tidak memenuhi standar dan sistem demokrasi Islam sebagaimana ajaran Islam yang sesungguhnya. Hal ini perlu ditunjukkan dan digarisbawahi terutana kepada sebagian pemimpin atau umat muslim warga bangsa Indonesia yang ingin mengubah pemerintahan Indonesia dengan sistem khilafah dengan kekuasaan absolut tanpa kontrol, hanya karena dalih dan menganggap itu merupakan satu-satunya cara untuk melaksanakan dan menegakkan syariat Islam.