PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"

Januari 12, 2019

Sikat Peci Jadi Solusi












Di setiap daerah memiliki bermacam nama untuk penutup kepala orang laki-laki khas Indonesia ini. Ada yang menyebut kopiah (lain lagi arti 'payah kopiah'), ada juga kupluk, peci atau songkok.
Kusno bekerja
sebagai seorang eksekutif marketing di sebuah perusahaan obat-obatan di Jakarta. Hampir sebulan sekali ia berkunjung ke berbagai kota dalam rangka melaksanakan tugasnya. Kali ini ia berkunjung ke kota gudeg Yogya, dari mana istrinya berasal.
Tidak seperti di kota-kota lain, di Yogya ia menginap di rumah ibu mertua yang ditemani seorang pembantu perempuan, karena ayah mertua sejak beberapa tahun lalu
sudah tiada. Setelah selesai berkeliling kota melaksanakan tugas hari itu hingga sore ia baru pulang ke rumah. Selepas salat isya ia masuk kamar tidur untuk beristirahat. Di rumah mertua tersebut memang selalu tersedia satu kamar yang biasa ditempati bila istrinya datang untuk menjenguk ibunya.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.oo, ibu mertua belum juga beranjak dari depan tv untuk tidur beristirahat. Sebagai ibu mertua yang menyayangi menantu, ia memang secara diam-diam biasa memperhatikan dan mengamati anak menantunya untuk memenuhi kebutuhannya seperti agar dapat beritirahat dengan cukup, lebih-lebih bila sang menantu datang tidak bersama istri seperti yang dilakukan saat ini. Ibu mertua tampak bangkit dari kursi dan berjalan mendekati pintu kamar tidur sang menantu. Dari luar pintu ia mendengar suara sayup pertanda sang menantu seperti gelisah dan sulit untuk tidur. Menyaksikan hal tersebut sejenak  ia teringat seraya pergi ke ruang belakang untuk mengambil sebuah sikat khusus untuk membersihkan kupluk (peci) yang biasa digunakan mendiang suaminya dulu. Dengan sikat di genggaman tangannya perlahan-lahan ia masuk ke kamar anak menantunya sementara sang menantu tampak terbaring dengan mata terpejam namun ia menyaksikan anak menanttunya tidak nyenyak tidurnya. Maka dengan diam-diam dan perlahan-lahan ia meletakkan sikat peci tersebut di telapak tangan kanan anak menantunya agar berada dalam genggamannya. Setelah itu ia pun keluar seraya menutup pintu kamar dan hatinya merasa  lega, karena ia mengetahui sekarang anak menantunya dapat tidur lelap hingga pagi hari. Dalam hati ia tersenyum teringat dan membayangkan kebiasaan suaminya saat muda dulu yang selalu memegang dan menggenggam "barangnya" yang banyak berbulu itu setiap kali mereka tidur bersama. Demikianlah cara sang mertua yang sayang menantu memberikan solusi bagi anak menantunya ketika sendirian jauh dari istri yang dicintai agar dapat tertidur dengan tenang dan nyenyak...

Simak Juga:




Posting Komentar