PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"

Januari 12, 2019

Cara Mengetes Kesembuhan Orang Gila





Pada suatu hari salah seorang pasien laki-laki di sebuah rumah sakit jiwa oleh dokter dinilai telah memperlihatkan tanda-tanda kesembuhan. Penilaian tersebut didasarkan pada kenyataan bahwa si pasien telah menaruh minat dan mengajak kencan dengan lawan jenisnya bahkan sampai mengajak berhubungan intim! Dokter mendengar
kabar tersebut dari pihak keluarganya saat pasien diberi kesempatan pulang untuk keluar dua hari dari suasana rumah sakit. Untuk meyakinkan hal tersebut, dokter ingin menjajaki dan mendalami lebih lanjut tentang perkembangan jiwanya dengan mengajak sang pasien berbincang-bincang sambil duduk-duduk santai di sebuah taman di lingkungan rumah sakit.

Dokter: "Bagaimana ceritanya saat berkencan kemarin?"
Pasien menjawab dengan lugu: "Asyik, dok. Saya baringkan dia (maksudnya, ceweknya) di tempat tidur".
Tanya dokter menyela karena penasaran: "Iya, ya. Terus..?",
Pasien masih dengan gaya lugu dengan mata menerawang: "Saya buka BH nya.."
Dokter tambah penasaran: "Iya. Terus, terus..?"
Pasien: "Saya ambil karetnya (maksudnya, karet yang biasa ada di bagian BH)"
Dokter mulai curiga: "Iya. Terus..?"
Pasien: "Saya tinggalkan dia pulang. Saya ambil karetnya. Saya bikin ketepel ..! (sejenis mainan anak-anak 'jadul', sebuah alat untuk melempar kerikil dengan sasaran tertentu, seperti burung misalnya). ".
Dokter pun kecewa sambil menggerutu: "Waa..h, waa..hh, payahh..payahh!! Kembali, kembali masuk ke rumah sakit..!", perintahnya sambil telunjuk jari tangan kanannya menunjuk-nunjuk tak tentu arah.

Bulan berikutnya solah tingkah si pasien seperti memperlihatkan tanda-tanda kesembuhan. Maka si pasien pun diberi kesempatan untuk pulang beristirahat dan kembali dokter mengajak berbincang-bincang di taman untuk menjajaki perkembangan jiwanya. Kali ini perbincangan langsung pada pokok cerita pasien mengencani perempuan.

Pasien: "Saya baringkan dia di atas kasur"
Dokter seperti tak sabar lagi mendengar ceritanya lebih lanjut: "Iya. Terus..?"
Pasien: "Saya lepaskan celana dalamnya.."
Dokter berubah bersemangat dan cepat-cepat bertanya: "Iya. Terus..?"
Pasien: "Saya tinggalkan dia pulang. Saya ambil karetnya. Saya bikin ketepel..!"
Sambil memegang jidat karena pusing, dokter pun mengeloyor pergi tanpa sepatah katapun dan meninggalkan si pasien yang memandangnya dengan bengong, tak mengerti apa yang terjadi.


Simak Juga:




Posting Komentar