- Sebagai contoh, ketika menggunakan Senjata Pamungkas: "Olah Pikir" vs "Olah Takdir"
Versi Olah pikir, tinggal "input kata sandi dan pencet tombol", maka senjata melucur dan kemusnahan menanti.
Sedangkan versi "Olah Takdir" kata sandinya adalah JIKA.
Ya.., JIKA Tuhan menghendaki, maka ...semua atau sebagian hasil dari Olah Pikir tersebut akan macet alias mlêmpêm saat dioperasikan. Sehingga kecanggihan persenjataan tidak sepenuhnya dapat menjamin kemenangan dalam peperangan fisik. Versi ini sepenuhnya bersandar dan mengharapkan pertolongan dari kekuasaan Tuhan (paham jabariyah).
Dalil dan referensinya sangat populer dan kerapkali digunakan oleh kebanyakan umat muslim.
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.
Ya-sin 82
- Pilihan kedua adalah "Olah Pikir" vs "Olah PIKIR Mendobrak Takdir"
Versi "Olah Pikir" masih pada posisi menggunakan hasil olah pikir.
Sementara versi "Olah PIKIR Mendobrak Takdir" menggunakan "aji nekat" antara lain dengan cara melakukan aksi bom bunuh diri, seperti dalam peristiwa serangan terhadap gedung menara kembar di New York, Amerika Serikat pada 11 September 2011 atau gerakan ISIS.
Simak juga:
Cara Mengubah Hidup
Dalil atau landasannya adalah:
وَلَا تَقُولُوا لِمَن يُقْتَلُ فِي سَبِيلِ اللَّـهِ أَمْوَاتٌ ۚ بَلْ أَحْيَاءٌ وَلَـٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya
Al-Baqarah 154 (dan Ali Imran 169)
وَقَاتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوا ۚ إِنَّ اللَّـهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas
Al-Baqarah 190
Catatan: Dalam ayat ini tertera sebuah klausul tidak atau jangan melampaui batas merupakan kesatuan tak terpisahkan. Tetapi dalam praktiknya seringkali kurang diperhatikan bahkan diabaikan, seperti misalnya sebagaimana kerap dilakukan oleh kelompok muslim garis keras lketika berhadapan dengan sesama saudara seiman .
Ketika menghadapi kecanggihan alutsista negara adidaya, hendaknya umat muslim tidak keliru berpegang pada ayat 82 surat Yasin tersebut. Karena jika dicermati kalimat tersebut bersyarat (ada kata "jika", yakni jika Tuhan mengendaki..). Sebagai contoh, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, orang boleh mengatakan apabila Tuhan menghendaki maka bom tidak bakal meledak. Hanya saja persoalannya adalah siapa yang (dapat) mengetahui kehendak Tuhan?