PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"

April 11, 2020

Mengungkap Rahasia Hubungan Jin dan Manusia











Beratus bahkan mungkin ribuan sudah tulisan yang membahas tentang makhluk yang terembunyi atau biasa disebut makhluk halus bernama jin, di samping malaikat dan iblis atau setan. Prof Quraish Shihab secara khusus menulis yang diterbitkan dalam tiga seri buku membahas tentang malaikat, jin, dan setan (iblis). Secara garis besar dapat dicatat
ciri-ciri pokok jin sebagai berikut:
  • Jin dan manusia diciptakan dalam posisi sejajar (taklifi)di hadapan Allah swt.

    وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

    Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku

    Adh-Dhariyat 56

    وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَٰلِكَكُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا

    Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang saleh dan di antara kami ada (pula) yang tidak demikian halnya. Adalah kami menempuh jalan yang berbeda-beda

    Al-Jinn 11

    وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ ۖ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَـٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا

    Dan sesungguhnya di antara kami ada orang-orang yang taat dan ada (pula) orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang yang taat, maka mereka itu benar-benar telah memilih jalan yang lurus

    Al-Jinn 14

  • Sebagaimana iblis yang merupakan moyang jin diciptakan dari api murni.

    وَخَلَقَ الْجَانَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ

    dan Dia menciptakan jin dari nyala api

    Ar-Rahman 15

    وَالْجَانَّ خَلَقْنَاهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ السَّمُومِ

    Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas

    Al-Hijr 27

    قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَقَالَ أَنَا خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ

    Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah"

    Al-A'raf 12


    Sebagian ulama berpendapat bahwa Azazil adalah iblis yang menolak perintah Tuhan untuk bersujud kepada Adam as.

    وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ أَبَىٰ وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِينَ

    Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir

    Al-Baqarah 34

  • Berbagai tulisan dan bahasan tentang jin, hampir semuanya mengemukakan dan menyematkan predikat negatif pada jin berdasarkan riwayat hadist. Seperti jin itu bodoh, habitat jin di tempat-tempat yang kotor dan sunyi, dan lain-lain. Namun sesungguhnya predikat negatif pada jin tersebut hanyalah cara dan sifat sebagian manusia untuk selalu mencari kambing hitam sebagai upaya untuk menutupi keburukan dan kelemahan manusia sendiri. Karena sebagaimana disebutkan dalam Alquran bahwa tiap manusia didampingi qorin dari malaikat dan jin.

    قَالَ قَرِينُهُ رَبَّنَا مَا أَطْغَيْتُهُ وَلَـٰكِن كَانَ فِي ضَلَالٍ بَعِيدٍ

    Yang menyertai dia (qorin) berkata (pula): "Ya Tuhan kami, aku tidak menyesatkannya tetapi dialah yang berada dalam kesesatan yang jauh"

    Qaf 27

    Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Aisyah ra mengatakan bahwa Rasulullah saw keluar dari rumah pada malam hari, aku cemburu karenanya. Tak lama ia kembali dan menyaksikan tingkahku, lalu ia berkata: "Apakah kamu telah didatangi syetanmu?". Aku bertanya: "Apakah syetan bersamaku?". Jawab Nabi saw: "Ya, bahkan setiap manusia". Tanyaku lagi:"Termasuk engkau juga?". Jawab Nabi: "Betul, tetapi Allah swt menolongku sehingga aku selamat dari godaannya". (HR Ahmad). Berdasarkan hadis ini, Nabi Muhammad saw juga ternyata didampingi qarin dari kalangan jin. Hanya saja, qarin itu tidak berkutik terhadapnya.


    Prasangka dan aksi cari kambing hitam (sebagian) manusia pada jin itu semakin nyata ketika mereka dari kalangan muslim membaca surat An-Naas dalam upaya untuk menghindari atau berlindung dari bisikan jahat, yang dianggap atau dikira dari jin. Padahal bila dicermati surat tersebut dengan berkali-kali menyebutkan manusia secara implisit menunjukkan bahwa sumber pembisik jahat yang utama adalah manusia.

    قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾

    Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia (1) Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia (2) Sembahan manusia (3) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi (4) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia (5) dari (golongan) jin dan manusia (6)

    An-Naas 1-6

    Bila benar demikian adanya, maka penjelasan dan praktik penyembuhan alternatif ala Ustad Danu yang cenderung mengambinghitamkan jin sesungguhnya dapat dibilang mengada-ada. Penilaian tersebut dapat ditandai dengan mayoritas pasien terdiri dari kaum hawa yang sebagaimana diketahui bahwa secara tipologis mereka digambarkan sebagai makhluk yang panjang rambutnya tetapi pendek pikirannya atau dengan kata lain lebih mengedepankan perasaan dari pada pikiran, sehingga disebut mudah kerasukan (jin). Sebuah sebutan yang marketable di mata pebisnis.

    Simak Juga:




Posting Komentar