Sejauh ini banyak kalangan umat Islam memahami dan meyakini bahwa Alquran merupakan obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit didasarkan pada sejumlah ayat dalam Alquran berikut. Namun sesungguhnya pemahaman dan keyakinan tersebut, baik dari segi cara memahami atau penafsiran atas ayat-ayat tersebut maupun praktik pengobatannya itu sendiri sudah mengalami salah kaprah yang perlu bahkan harus diluruskan.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Yunus 57
ثُمَّ كُلِي مِن كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِن بُطُونِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِّلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
An-Nahl 69
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
Al-Isra 82
وَلَوْ جَعَلْنَاهُ قُرْآنًا أَعْجَمِيًّا لَّقَالُوا لَوْلَا فُصِّلَتْ آيَاتُهُ ۖ أَأَعْجَمِيٌّ وَعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ ۖ وَالَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ فِي آذَانِهِمْ وَقْرٌ وَهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًى ۚ أُولَـٰئِكَ يُنَادَوْنَ مِن مَّكَانٍ بَعِيدٍ
Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh".
Fussilat 44
Penafsiran Alquran sebagai Penawar (Obat)
- Sebagaimana diketahui bahwa manusia terdiri dari 2 unsur dasar, yakni jiwa dan raga, atau jasad disebut juga jasmani dan ruh disebut juga rohani. Jadi jikalau seorang manusia mengalami atau menderita sakit, maka yang terkena penyakit tiada lain adalah salah satu atau kedua unsur dasar tersebut.
- Di antara empat ayat Alquran tersebut yang secara spesifik dan eksplisit menyebutkan tentang pengobatan jasmani adalah ayat sebagaimana disebutkan pada nomor urut 2, yakni tentang manfaat madu lebah.
- Sedangkan ayat pada nomor urut 1, 3 dan 4 tidak secara eksplisit menyebutkan tentang Alquran sebagai pengobatan jasmani, tetapi secara implisit menyebutkan tentang Alquran sebagai penawar atau pengobat rohani.
Praktik (Implementasi) Pengobatan
- Meskipun informasi tentang manfaat madu untuk pengobatan tersebut datangnya dari Tuhan, tetapi fungsinya bukanlah "sapu jagat" yang mampu mengobati segala macam penyakit jasmani dan daya penyembuhannya pun tetap memiliki keterbatasan, sama seperti halnya obat-obat lain, semisal obat hasil temuan dari dunia kedokteran. Sebab jika pemahamannya demikian, maka mestinya madu dapat dimanfaatkan untuk mengatasi ganasnya penularan dan serangan covid-19 yang melanda dunia yang tak kunjung ditemukan obatnya hingga saat ini.
- Bertolak dari pemahaman dan keyakinan bahwa Alquran sebagai penawar (obat), sebagian pihak (biasanya bergelar ustad) membuka praktik pengobatan alternatif dengan membacakan ayat-ayat tertentu dari Alquran sebagai metode pengobatannya. Kendati efektivitasnya masih bersifat spekulatif, karena tidak melalui uji coba laboratorium sebagaimana biasa dilakukan dalam dunia kedokteran. Kalaupun metode tersebut pada tingkat tertentu dapat mencapai hasil dalam penyembuhan, penjelasan ilmiahnya adalah gangguan fisik yang disebabkan oleh gangguan psikis atau kejiwaan dan yang disebut psikosomatik. Sebagaimana juga disebutkan dalam sebuah hadis tentang prinsip kesehatan tubuh manusia disebutkan bahwa sumber utamanya adalah kalbu atau emosi.
Dari sana kemudian muncul teori tentang kecerdasan manusia terdiri dari IQ (Intelligence Quotient), EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient). Belakangan ditemukan IT (Trancendental Quotient). Suatu ketika akibat pengaruh ilmu klenik, mungkin saja ada pihak yang memanfaatkan Alquran sebagai obat dengan cara tidak masuk akal seperti menuliskan ayat tertentu dari Alquran di atas kertas, lalu dibakar dan abu kertasnya dilarutkan ke dalam segelas air putih untuk diminum.
- Yang pasti dan paling masuk akal adalah memahami bahwa Alquran merupakan petunjuk bagi manusia dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat, sebagaimana dinyatakan oleh Alquran itu sendiri.
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ
Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,
Al-Baqarah 2
- Dan satu-satunya cara agar Alquran dapat berfungsi dan menjadi petunjuk adalah dengan mempelajari kandungan isiya secara substansial dan maksud dari Alquran. Hal demikian sangat jelas dinyatakan dalam ayat tersebut pada nomor urut 1 di atas.
- Pada ayat berikut disebutkan bahwa dengan mengingat Allah swt akan dapat menenangkan dan menenteramkan jiwa atau kalbu. Banyak cara untuk berzikir atau mengingat Allah swt. Kalau ada sebagian umat muslim mencoba untuk mendapatkan ketenangan jiwa dalam mengingat Allah swt melalui jalan termudah, dan "murah meriah" dengan membaca firman2Nya, yakni Alquran, adalah sah-sah saja. Kalau hal itu dianggap sebagai obat jiwa atau penawar hati yang sedang resah. Karena Alquran dipercaya dan diyakini memang merupakan satu-satunya mukjizat dan bukti nubuwat dari Muhammad saw yang dapat disaksikan hingga akhir zaman.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّـهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّـهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
Ar-Ra'd 28
Ayat berikut menunjukkan salah satu cara untuk mengingat Allah swt.
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّـهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَـٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
A-li-Imran 19
