Semua orang pernah menjadi anak dan pada saatnya nanti akan menjadi orang tua. Demikian pula orang tua pernah juga menjadi anak. Alangkah indahnya bila orang tua dan anak melakukan yang terbaik untuk diri mereka pada masa mereka menjadi orang tua maupun anak supaya
tidak menyesal di kemudian hari. Nasihat ini dikutip dari karya tulis Pujangga Keraton Surakarta, Ki Padmasusastra Ngabèi Wirapustaka, dalam bentuk syair bahasa Jawa, mocopat, pada awal abad 20, intinya sebagai berikut:
- ORANG TUA INGIN AGAR ANAKNYA MENJADI ORANG UTAMA
- Yang selalu dipikirkan kedua orang tua kepada anaknya adalah supaya di kemudian hari menjadi orang yang utama dan berguna dalam hidupnya. Tidak cukup menyediakan biaya, tenaga dan mempercayakan kepada guru saja. Tetapi juga harus memikirkan saat anak berkeluarga nanti bisa mendapat suami atau istri yang baik. Kalau anak laki-laki hendaknya bisa memperoleh istri yang cantik dan baik hati, kalau anak perempuan bisanya memperoleh suami yang pandai syukur-syukur bila mendapat jodoh dari keturunan priyayi (terpandang/terhormat).
- ORANG TUA KEPADA ANAK=TANGGUNG JAWAB SEUMUR HIDUP
- Berbahagialah ketika Tuhan menganugerahkan anak kepada kita. Tetapi ingatlah bahwa mempunyai anak berarti punya kewajiban untuk dilaksanakan secara bertanggungjawab. Jangan kendor dalam melaksanakan kewajiban tersebut: Ayah adalah pengayom anak. Upayakan supaya sampai umur 20 tahun anak takut kepada ayah dan tetap menghormati ayah sampai mati. Adapun kewajiban bapak sebagai guru adalah sampai anak umur 10 tahun, selanjutnya menempatkan diri sebagai ayah sampai umur 20 tahun, dan terakhir tetap menjadi teman bagi anak sampai mati. Bila anak lupa cukup mengingatkan.
- MENYEKOLAHKAN/MENDIDIK ANAK=TABUNGAN SEUMUR HIDUP
- Menyekolahkan dan mendidik anak sama dengan menyimpan tabungan yang tidak pernah dibuka selama-lamanya dan akan memperoleh bunga dari hasil yang bukan karena meminjamkannya.