Tjokrodjiyo adalah sosok legendaris sekaligus pelopor di bidang seni lawak era pasca kemerdekaan Republik Indonesia yang tergabung dalam sebuah grup seni di Yogya. Saat itu profesi lawak belum banyak diminati dan digeluti orang. Tambahan pula tidak ada media elektronik yang beroperasi dan dapat dijangkau masyarakat kecuali hanya radio.
Dalam sebuah episodenya ia berperan sebagai seorang ayah yang memiliki anak gadis kebetulan berparas lumayan cantik. Setelah agak lama anak gadisnya menjalin hubungan khusus dengan seorang pria, suatu hari ia mengajak pacarnya bertandang ke rumah untuk diperkenalkan kepada sang calon mertua sebagai langkah pendahuluan untuk menuju jenjang yang lebih serius. Dengan sangat hormat sambil meremas-remas dan mengosok-gosok kedua telapak tangannya ia berjalan merunduk-runduk diliputi perasaan harap dan cemas menjumpai sang ayah, seorang lelaki paroh baya cukup berwibawa, sudah tampak di depan pintu rumah menyambut tamunya. Setelah dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu, sang ayah memulai pembicaraan dengan menyapa: “Ini to calon menantuku..?”. Dengan sedikit bangga bercampur sedikit tegang sang “calon menantu” pun buru-buru menjawab singkat: “Iya, pak..”. Mendengar jawaban demikian sang ayah menimpali: “Koq elek (jelek)..?!”. Kontan sang “calon minantu” lemas dan terdiam seribubahasa dengan wajah menunduk…Namun tak sampai ganti tahun, terdengar kabar bahwa status “calon minantu” telah berubah menjadi "MInantu" (seperti kata pelawak Asmuni, jika menyebut "MEnantu")
Dalam sebuah episodenya ia berperan sebagai seorang ayah yang memiliki anak gadis kebetulan berparas lumayan cantik. Setelah agak lama anak gadisnya menjalin hubungan khusus dengan seorang pria, suatu hari ia mengajak pacarnya bertandang ke rumah untuk diperkenalkan kepada sang calon mertua sebagai langkah pendahuluan untuk menuju jenjang yang lebih serius. Dengan sangat hormat sambil meremas-remas dan mengosok-gosok kedua telapak tangannya ia berjalan merunduk-runduk diliputi perasaan harap dan cemas menjumpai sang ayah, seorang lelaki paroh baya cukup berwibawa, sudah tampak di depan pintu rumah menyambut tamunya. Setelah dipersilakan masuk dan duduk di ruang tamu, sang ayah memulai pembicaraan dengan menyapa: “Ini to calon menantuku..?”. Dengan sedikit bangga bercampur sedikit tegang sang “calon menantu” pun buru-buru menjawab singkat: “Iya, pak..”. Mendengar jawaban demikian sang ayah menimpali: “Koq elek (jelek)..?!”. Kontan sang “calon minantu” lemas dan terdiam seribubahasa dengan wajah menunduk…Namun tak sampai ganti tahun, terdengar kabar bahwa status “calon minantu” telah berubah menjadi "MInantu" (seperti kata pelawak Asmuni, jika menyebut "MEnantu")