Lawakan verbal yang paling kreatif dari pelawak Gepeng:
Aku melawak kalau gak ada yang nonton grogi, koq..!!
Sok banget..dah!
Karena pada umumnya orang-orang justru grogi kalau naik panggung banyak penontonnya(mengalami demam panggung).
Dalam episode lain, dimana Gepeng selalu berperan sebagai pembantu rumah tangga dengan ciri khas kain lap tersampir di pundahnya, sembari bersih-bersih ruang tamu diam-diam ia terus menguping suami istri selaku majikannya --yang biasa ia sapa dengan 'den' (raden, panggilan bangsawan Jawa)-- yang sedang bercekcok dengan suara keras dari ruang dalam. Gepeng mengetahui betul kalau majikannya memang kerapkali terlibat pertengkaran rumah tangga. Dan setiap kali terjadi percekcokan biasanya berakhir dengan 'kekalahan' sang suami dengan meninggalkan sang istri pergi keluar rumah untuk menghindarkan diri dari kemelut berkepanjangan.
Begitu ia mengetahui dan menyaksikan majikan laki-laki bergegas pergi meninggalkan rumah, Gepeng pun secara spontan dan kontan menimpali dengan ujaran antara takut dan berani sambil tersipu malu seperti berbicara sendiri: "Ya sudah, sana minggat..!! Biar den Juju (sang istri) kawinan (maksudnya, nikah) sama shhaa..yha..(maksudnya, saya, diucapkan dengan suara terbata-bata antara gembira karena berharap sungguh-sungguh dan gugup bercampur aduk jadi satu).
Aku melawak kalau gak ada yang nonton grogi, koq..!!
Sok banget..dah!
Karena pada umumnya orang-orang justru grogi kalau naik panggung banyak penontonnya(mengalami demam panggung).
Dalam episode lain, dimana Gepeng selalu berperan sebagai pembantu rumah tangga dengan ciri khas kain lap tersampir di pundahnya, sembari bersih-bersih ruang tamu diam-diam ia terus menguping suami istri selaku majikannya --yang biasa ia sapa dengan 'den' (raden, panggilan bangsawan Jawa)-- yang sedang bercekcok dengan suara keras dari ruang dalam. Gepeng mengetahui betul kalau majikannya memang kerapkali terlibat pertengkaran rumah tangga. Dan setiap kali terjadi percekcokan biasanya berakhir dengan 'kekalahan' sang suami dengan meninggalkan sang istri pergi keluar rumah untuk menghindarkan diri dari kemelut berkepanjangan.
Begitu ia mengetahui dan menyaksikan majikan laki-laki bergegas pergi meninggalkan rumah, Gepeng pun secara spontan dan kontan menimpali dengan ujaran antara takut dan berani sambil tersipu malu seperti berbicara sendiri: "Ya sudah, sana minggat..!! Biar den Juju (sang istri) kawinan (maksudnya, nikah) sama shhaa..yha..(maksudnya, saya, diucapkan dengan suara terbata-bata antara gembira karena berharap sungguh-sungguh dan gugup bercampur aduk jadi satu).