Artikel ini bermula dan terinspirasi sekaligus memberikan apresiasi sebuah status di facebook berikut, dalam upayanya untuk menjelaskan persoalan agama melalui dalil aqly atau menggunakan nalar bukan dogma atau naqly.
Kepalang tanggung menggunakan jalan akal, maka dengan kemampuan daya nalar pula tulisan ini ingin menjawab dan menjelaskan pertanyaan yang sangat kritis
dan krusial berikut ini. Yakni, karena sifat Tuhan Yang Maha Kuasa, maka pertanyaannya "kuasakah Tuhan menciptakan tuhan (yang lain)?
Dari salah satu pembaca status di facebook tersebut memberikan koreksi bahwa angka itu dimulai dari NOL, seperti angka di penggaris. Bukan dimulai dari angka satu (seperti angka romawi) sebagaimana dipaparkan dalam tulisan tersebut. Sungguh besar jasa Al Khawarizmi seorang ahli matematika pada masa kejayaan imperium muslim, karena berkat penemuannya angka nol memungkinkan penulisan angka desimal dan kuadrat. Angka berapa saja jika dikalikan NOL, maka hasilnya NOL. Angka pembentuk itu adalah NOL atau TAK TERHINGGA, bukan angka SATU seperti diuraikan dalam status facebook tersebut.
Dari sifat dan keunggulan angka NOL, tampaknya angka nol lebih tepat untuk menjelaskan bahwa Tuhan adalah AWAL (QODIM) dan PEMBENTUK atau PENCIPTA, bukan diciptakan. Berikutnya, untuk menjawab pertanyaan "kuasakah Tuhan menciptakan tuhan (yang lain)? Maka dengan tegas dapat dikatakan bahwa Tuhan dapat atau berkuasa umtuk menciptakan tuhan (yang lain). Menyusul pertanyaan logis berikunya adalah kalau demikian tuhan bisa lebih dari satu. Jawabannya "ya", dengan catatan bahwa sifat Tuhan bukan hanya Maha Kuasa yang berdiri sendiri, tetapi memiliki sifat-sifat lain, seperti Maha Mengetahui, Maha Bijaksana dan lain-lain yang keseluruhan sifat tersebut bergabung menjadi satu kesatuan yamg utuh dan seimbang. Dari nalar tersebut maka dapat dipahami bahwa penciptaan makhluk bernama iblis yang memiliki sifat "mendekati" sifat tuhan atau dengan kata lain seakan-akan merupakan "rival" dan "di luar kontrol" Tuhan, sesungguhnya sekaligus menjafo bukti bahwa Tuhan dapat atau berkuasa untuk menciptakan "tuhan" (yang lain). Hanya saja, Tuhan tidak "sebodoh" yang dipikirkan dan dibayangkan manusia untuk menciptakan makhluk yang "dapat" menjadi "rivalnya".