PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"

Desember 20, 2019

Wajah Alquran (Islam) yang "Sangar"









Dalam sejarah tercatat bahwa sentuhan agama Hindu di tanah Jawa khususnya telah melahirkan seni dan budaya tinggi, seperti wayang (kulit, wong), panggung ketoprak, seni tari dan tembang, dan serta adat istiadat dan ajaran budi pekerti adiluhung, dan lain-lain. Sementara Islam boleh dikatakan tidak demikian. Mengapa? Ada sementara pendapat dan kalangan yang menyebutkan bahwa hal tersebut terjadi karena sebahagian dari ulama mengharamkan kesenian (dan budaya) yang tentu saja membawa banyak pengikut. Sebuah aliran paham puritan yang sesungguhnya tidak realistis dan inkonsisten bahkan melawan kodrat. Karena bukankah seni itu indah, sedangkan Tuhan Maha Indah dan menyukai keindahan? Tanpa seni dan budaya, jiwa menjadi kering dan gersang. Kondisi jiwa demikian memang mudah disusupi dan cukup ideal bagi berseminya bibit-bibit kekerasan, lebih-lebih jika dirangsang dan dipicu oleh hasrat dominasi dari sosok pemimpin yang diilhami atau bersumber dari ayat Alquran, seperti kecaman bahkan  kutukan Tuhan terhadap kaum Yahudi dan Nasrani yang dipahami secara keliru.


وَقَالَتِ الْيَهُودُ عُزَيْرٌ ابْنُ اللَّـهِ وَقَالَتِ النَّصَارَى الْمَسِيحُ ابْنُ اللَّـهِ ذَٰلِكَ قَوْلُهُم بِأَفْوَاهِهِمْ يُضَاهِئُونَ قَوْلَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن قَبْلُ قَاتَلَهُمُ اللَّـهُ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

Orang-orang Yahudi berkata: "Uzair itu putera Allah" dan orang-orang Nasrani berkata: "Al Masih itu putera Allah". Demikianlah itu ucapan mereka dengan mulut mereka, mereka meniru perkataan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka, bagaimana mereka sampai berpaling?

At-Taubah 30

Halaman: 1 2 3 4



Simak Juga:




Posting Komentar