PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"

Maret 20, 2020

Ketika Manusia Menggugat Tuhan











Tulisan ini dimaksudkan sebagai tanggapan atas artikel yang diturunkan penulisnya, Muhammad Fajar Siddiq, dengan judul Tuhan, Aku Tidak Pernah Ingin Menjadi Manusia!" di media kompasiana tertanggal 22 Februari 2020. Menyimak alinea demi alinea mulai dari judul hingga introduksi bahkan lebih jauh mendekati separoh dari isi artikel, selain menarik juga memakau --karena topik yang diangkat terbilang cukup imaginatif, genuin, dan kontroversial-- sungguh cukup membuat hati berdebar ketika atas nama "kebebasan berpikir" dengan penuh kesadaran dan keberanian penulis seakan menggugat kekuasaan Tuhan yang dianggap kejam dan tirani dengan mengajukan berbagai pertanyaan kritis! Tetapi ketika tiba pada ujung tulisan membuat sebahagian pembaca merasa cukup kecewa karena penjelasannya ternyata sebuah anti klimaks, yang semula  berharap penulis akan mengkeksplorasi pemikirannya hingga tuntas sejalan dengan pernyataan do awal tulisan.

Bagi mereka sesungguhnya "tak masalah" jika sekiranya dalam eksplorasi pemikiran dan pemaparannya dapat ditemukan bukti yang menunjukkan kesewenang-wenangan, ketiranian bahkan kekejaman Tuhan, sejauh hal tersebut merupakan wacana dan penjelasannya memang rasional, realistis dengan argumen yang kokoh. En toch dapat dipastikan sesungguhnya Tuhan "tak akan gentar" alih-alih runtuh kekuasaan dan kewibawaan-Nya gegara pemikiran manusia. Bukankah malahan Tuhan tidak suka dan mendiamkan orang yang tidak mau menggunakan akal pikirannya di hari kiamat kelak?

Halaman: 1 2 3


Simak Juga:




Posting Komentar