PORTAL KAJIAN ISLAM KONTEMPORER: Memadukan Wahyu dan Nalar Sehat Menuju Keseimbangan Hidup. "Banyak orang terjerumus karena menilai kebenaran dari SIAPA yang mengatakan, bukan dari APA yang dikatakan"
Tampilkan postingan dengan label Humaniora. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Humaniora. Tampilkan semua postingan

April 24, 2019

Makna Falsafah: Menang Tanpo Ngasorake






Sebuah ungkapan bermakna dalam dari falsafah budaya Jawa yang telah lama tak terdengar bahkan hampir dilupakan orang berbunyi ‘Menang Tanpo Ngasorake’ (menang tanpa merendahkan atau mengejek, apalagi menghina pihak yang kalah) kini tiba-tiba muncul kembali dan


Februari 08, 2019

Cara Membentuk Karakter dan Pribadi yang Istikamah


Sepatu kuda






Pada zaman dahulu berbagai suku tertentu yang berdiam di kawasan Nusantara pada umumnya dikenal memiliki peradaban dan tradisi budaya yang tinggi dan ramah. Namun sejak proklamasi kemerdekaan tahun 1945 lalu setelah bangsa Indonesia menghadapi dan melewati berbagai

November 11, 2018

Sambungan keempat: Sejarah Desa Lebo


Uji nyali



Prahara Kehidupan







Ujian Hidup Pertama

Suatu saat kadang ia merenung bahwa suratan takdir seakan telah menuntun dirinya masuk ke dalam pusaran prahara kehidupan. Prahara itu datang silih berganti menyambangi hidupnya bagaikan buih gelombang laut menerjang pantai. Hanya saja, satu hal patut disyukuri bahwa setinggi apapun gelombang cobaan hidup yang harus dilalui, ia senantiasa

Oktober 28, 2018

LGBT di Mata PAN dan PPP












Dua sosok 'ulama sorban', terutama 'juragan tereak' Habib Riziek rupanya belum siuman dari mimpi panjang lebih dari 1 milenium yang lalu. Perlu dicatat bahwa ilmu fikih yang masuk ke Indonesia yang dipakai hingga hari ini sesungguhnya merupakan produk budaya Timur Tengah (khususnya bangsa Arab) yang bias gender (bias laki laki), atau dengan kata lain lelaki lebih dominan atas perempuan. Lalu di mana letak spirit Islam yang disebut mengangkat harkat dan derajat kaum perempuan dengan ilmu tafsir dan fikih semacam itu..?!

Inilah salah satu contoh aspek yang akan ditafsir kembali (reinterpretasi) dan dimaksudkan oleh Munawir Sadzali dan kawan-kawan yang belum terwujud keburu dipanggil Yang Maha Kuasa.



Ya ilah... 'bang Nain', si bapak mencak-mencak, karena senjata 'kuntonya' udah kebelet, akan tetapi 'sarungnya disembunyikan' sama perempuannya.
Seperti cerita wayang saja, dimana Gatotkoco yang sejak lahir di dalam perutnya tersimpan sarung senjata 'kunto' melawan adipati Karno sang pemilik senjata pamungkas 'kunto' (berbentuk tombak)


Fenomena Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) dalam pandangan kedokteran dan biologi sesungguhnya sudah banyak dan sejak lama dibahas.Pada intinya, sebagai ilmu pengetahuan, biologi bebas nilai atau moral sehingga tidak ada kriteria baik dan atau buruk. Nilai menurut pandangan manusia bisa berbeda pada suatu tempat dan saat yang berbeda. Jadi dalam biologi, istilah tidak normal itu tidak

Oktober 13, 2018

Tol Gringsing dan Sejarah Desa Lebo




Pelukis tingkat dewa






Prolog



Ayahku memang tak seberuntung kedua anaknya, aku Yull Eko Putra dan adikku Awan Malintang Novandiari atau seperti kebanyakan anak-anak lain. Sejak usia empat tahun ia telah menjadi anak yatim piatu, mirip Nabi Muhammad saw, setelah ibunya dan sekitar satu tahun kemudian menyusul ayahnya meninggal dunia. Namun di balik itu, pengalaman hidup yang dirasakan paling berharga dan tak terlupakan

Sambungan ketujuh: Sejarah Desa Lebo



Keajaiban Hidup


Meniti Garis Takdir


Shasi obong2 (2020)

Wiwit ajar ngepit (Juli 20)

Kin iedul fitri (2020)

Akikah Kin

Akikah Kin 1






Berbicara mengenai keajaiban hidup, dari zaman dahulu sampai sekarang sesungguhnya sudah tak terhitung banyaknya dan tak ada habisnya untuk dibahas menurut versi dan kadar masing-masing. Sebagaimana lazimnya suatu keajaiban muncul karena kehadirannya dinilai sulit diterima akal bahkan seolah-olah bertentangan dengan nalar sehat. Ambil contoh misalnya, Stephen Khoo Hawking seorang fisikawan asal Inggris. Sungguhpun mengalami tetraplegia, sejenis kelumpuhan hampir total, tetapi dia dikaruniai otak yang brilian dan cemerlang sehingga ia dapat mencapai prestasi keilmuan yang dapat disejajarkan dengan fisikawan kelas dunia, Albert Einstein. Di balik kekurangannya terdapat berkah tersembunyi sehingga patut disyukuri. Bagi mereka yang tidak sependapat barangkali akan berkilah dan mencari apologia dengan mengatakan bahwa ayah sang pembawa berkah tersebut merupakan seorang sarjana S3 sehingga pastilah memiliki kemampuan lebih dalam merawat dan mendidik anaknya dibandingkan dengan anak-anak lainnya yang kondisi dan latar belakang keluarganya mungkin jauh lebih buruk. Bagaimanapun pelajaran hidup banyak ditemukan, sehingga kearifan muncul dan dapat dirasakan. Seiring dengan perjalanan waktu dan pergulatan hidup di ibu kota takdir mempertemukan Rudy dengan Sugeng Bahagijo, seorang pemuda energik dan cerdas asal Tuban, Jawa Timur. Awalnya sebagai tetangga baru, terutama gara-gara istri Rudy tertarik pada seorang bayi laki-laki mungil yang sedang digendong seorang nenek untuk berjemur di bawah sinar matahari pagi. Setelah ditelisik, ternyata perempuan sepuh tersebut adalah nenek buyut dari Taufan Satrio, seorang bayi lucu yang masih berusia sekitar delapan bulan. Kata sang nenek, ibu Taufan terpaksa meninggalkan bayinya sejak masih berumur dua bulan sementara pulang ke negeri asal Filipina untuk mengurus status visa kunjungan ke Indonesia. Sungguh unik, dari awal berkenalan dengan bayi mungil, kemudian berlanjut berkenalan dengan ibunya, dan ujungnya berkenalan dengan suaminya, Sugeng Bahagijo sekaligus ayah dari sang bayi. Itulah sebuah titik awal perkenalan, dan lama kelamaan semakin dekat sehingga sudah seperti layaknya kakak beradik. Kedekatan hubungan itu secara tak langsung membuat Rudy kian banyak mengetahui keadaan dan latar belakang keluarganya. Berbeda dengan dirinya, tampaknya Sugeng berasal dari keluarga yang kurang harmonis. Perilaku dan kebiasaan buruk sang ayah rupanya telah menyebabkan ibunya bersedih dan merasa tertekan, sehingga ia terpaksa meninggalkan keluarga serta pergi entah kemana, dan tak tahu rimbanya. Mirip dengan pengalamannya yang sepeninggal kedua orang tua ia dirawat dan dibesarkan oleh nenek, demikian pula dengan dirinya. Saat perkenalan pertama di Jakarta Rudy menyaksikan dengan mata kepala sendiri bagaimana ia meniti karier benar-benar merayap mulai dari bawah.

Menimba Kearifan Hidup

Sebenarnya cukup banyak riwayat perjalanan hidup luar biasa dapat dijumpai pada diri orang lain. Sebagai contoh sosok Kak Seto, seorang tokoh pendidikan tersohor, sebagaimana dituturkan sendiri, memulai kariernya dengan berpetualang dan boleh dikatakan benar-benar melata dari tingkat yang paling bawah. Ia berangkat untuk mengadu nasib ke Jakarta tanpa sanak saudara yang dituju. Ia pernah tidur di emperan sebuah toko dan diguyur air oleh petugas Satpam. Ia juga pernah bekerja sebagai buruh tenaga kasar. Dengan latar belakang yang berbeda pengalaman dan perjalanan hidup luar biasa juga dialami oleh Firmanzah dari Surabaya. Ia mencetak sejarah baru sebagai dekan termuda Fakultas Ekonomi dalam tradisi kepemimpinan di Universitas Indonesia. Selain itu dia pernah menjadi Staf Khusus Presiden RI di bidang ekonomi. Ia merupakan anak ke-8 dari 9 bersaudara, dilahirkan dari seorang ibu yang buta huruf dan bekerja sebagai pedagang buah di depan rumahnya. Pada usia dua tahun ia harus kehilangan figur ayah karena bercerai dengan ibunya. Sementara sang ibu mengalami tiga kali perceraian. Sampai sekarang ia tak pernah berjumpa lagi dengan ayahnya dan tidak mengetahui dalam keadaan masih hidup atau sudah meninggal. Setelah melewati proses panjang dan naik turun dalam kehidupan selama lebih kurang dua dasawarsa, tampaknya sampailah Sugeng pada titik yang dicita-citakan kendati perjalanan belum lagi usai. Setidaknya, dalam kapasitasnya sebagai aktivis lembaga swadaya masyarakat dan selaku Direktur Pelaksana INFID (International Forum for Indonesia Development), sejauh ini ia telah memiliki jaringan luas di tingkat internasional dan hampir tak terhitung banyaknya ia melanglang buana ke berbagai kota di seluruh penjuru dunia. Namun berikut ini juga merupakan keajaiban hidup yang patut menjadi renungan. Sang proklamator sekaligus Presiden RI ke-1 Soekarno yang hampir seluruh masa mudanya dihabiskan untuk berjuang demi kemerdekaan bangsanya, tetapi pada ujung perjalanan hidupnya ia meringkuk dalam tahanan sendirian hingga akhir hayatnya. Demikian pula kaisar Prancis Napoleon Bonaparte sang penakluk daratan Eropa hingga Rusia harus berakhir dalam kesepian, diasingkan di pulau Saint Helena hingga ajal menjemput.

Halaman: 1 2



Bersambung ke Buku Kedua: Menguak Rahasia Doa (1)
Kembali ke: Sambungan keenam: Sejarah Desa Lebo


Oktober 12, 2018

Bijaksana dalam Dilema


Kumbokarno




Dalam mitologi wayang, dikisahkan seorang satria Wibisana merupakan adik Rahwana, raja Alengkadiraja yang jahat, telah membelot ke pihak musuh,yakni Prabu Ramayana yang dikategorikan sebagai raja bijaksana. Sementara adik yang lain dari Rahwana bernama Kumbokarno yang berujud raksasa (citra jahat) namun hatinya suci ia memilih untuk tetap berpihak pada

September 09, 2018

Sambungan keenam: Sejarah Desa Lebo


Terbang solo



Akhlak Mulia, Ideologi Dunia



Korban Perundungan (Bullying)

Menurut Rudy, akhlak yang pernah juga disebut budi pekerti, atau lebih tepat menurut persepsi dan perspektif Islam, merupakan persoalan yang lebih besar dan mendasar dibandingkan misalnya dengan perkara kerukunan antar agama. Sebagai contoh sebut saja seperti peredaran narkoba, secara terang benderang menimbulkan dampak dan ancaman yang justru sangat

Sambungan kelima: Sejarah Desa Lebo


Tugu Yogya





Bersama Aswab Mahasin Berburu Ilmu

Semenjak awal sekolah di PGAP dia duduk berdampingan satu bangku dengan Aswab Mahasin dalam satu ruang kelas yang sama. Pada awalnya ia kurang peduli dan tertarik dengan sikapnya yang agak berbeda dengan teman-teman sekelas lainnya. Menurutnya, rasa percaya diri yang tampak pada diri Aswab lebih karena ia merasa berasal dari Susukan, sebuah desa kecil tak jauh di

Sambungan ketiga: Sejarah Desa Lebo


Penari seni pertunjukan lais (di Cirebon, disebut sintren)







Hiburan Rakyat Bernuansa Magis

Banyak penduduk desa Lebo keranjingan “lais”, satu-satunya  tontonan dan hiburan rakyat yang dikenal di seantero perdesaan sejak beberapa dekade lalu. Lais merupakan sebuah pertunjukan tari tradisional bernuansa magis, semacam jailangkung berasal dari

Sambungan kedua: Sejarah Desa Lebo


Pawang singa







Hidup Penuh Warna



Di Tengah Kehangatan Keluarga

Inilah pengalaman kali pertama mereka bersembilan tinggal serumah menjalani hari-hari selama bulan Ramadhan. Namanya juga anak-anak, meskipun telah kehilangan kedua orang tua, namun sedikit pun tak tampak rona kesedihan di wajah mereka. Dan seiring dengan waktu di tempat yang baru

Sambungan pertama: Sejarah Desa Lebo




Membentuk Karakter

Menjadi Anak Yatim

Ayahnya meninggal dunia saat umur Rudy baru menginjak empat tahun. Ia masih ingat pagi itu banyak tetangga, baik dari kalangan bapak maupun ibu, berdatangan ke rumah orang tuanya. Para tamu itu tampak berlalu lalang, sementara sang ayah terbaring sendiri di atas ranjang. Seluruh tubuhnya mulai dari kepala hingga ujung kaki tertutup rapat berselimut selembar kain batik. Menyaksikan hal seperti itu

September 08, 2018

Empat Golongan Manusia dalam Ilmu





Syeikh Imam al Ghazali, nama lengkapnya Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali ath-Thusi asy-Syafii adalah ulama peneliti terbesar sepanjang masa. Ia dijuluki Hujjatul Islam karena memiliki daya ingat yang kuat dan luar biasa serta luas dalam berhujjah atau mengajukan dalil dan referensi. Tak kurang dari 228 kitab

September 06, 2018

Kisah Abdi Menyentuh Hati




Anjing






Pengantar

Orang bijak berkata bahwa untuk menuju hidup yang lengkap dan mendekati sempurna diperlukan 3 modal, yakni ilmu (pengetahuan), agama dan seni. Ilmu untuk menyingkap tabir dan mengendalikan alam fisika. Agama untuk menyelami dan memahami alam metafisika. Seni untuk melunakkan hati (yang mulai atau terlanjur) mengeras. Seni itu indah. Tuhan menyintai indah. Bahasa merupakan bagian dari sastra sebagai satu kolam keindahan. Wahyu merupakan

September 03, 2018

Sejarah Arab Habib di Indonesia



Ulah ceurik

Siasat sesat




Istilah “snob” mengacu pada orang atau kelompok yang suka meniru gaya (hidup) kelas sosial yang lebih tinggi, berlagak atau dalam bahasa sehari2 disebut sok (sok tahu, sok mengerti, sok kaya, sok pintar, sok kuasa, sok suci dan sok-sok lainnya). Sikap sok

Juli 09, 2018

Sambungan Kedua: Sejarah Desa Lebo

Singa dan pawang







Hidup Penuh Warna


Di Tengah Kehangatan Keluarga

Inilah pengalaman kali pertama mereka bersembilan tinggal serumah menjalani hari-hari selama bulan Ramadhan. Namanya juga anak-anak, meskipun telah kehilangan kedua orang tua, namun sedikit pun tak tampak rona kesedihan di wajah mereka. Dan seiring dengan waktu di tempat yang baru

April 16, 2018

Kasih Ibu Sepanjang Jalan





Mungkin ada (kiai, ustad, atau ahli agama) yang bisa dan bersedia menjelaskan, mengapa ayat di surat Lukman menggambarkan pengorbanan sosok ibu pada anak adalah pada masa kehamilan, tidak pada

April 12, 2018

Hawa Nafsu di Mata Islam dan Budha













  • Alkisah, Sidharta Gautama, "nabi"-nya para pemeluk agama Budha, dalam pengembaraannya untuk mencari kebenaran sejenak beristirahat dan berteduh di bawah sebuah pohon besar (bernama bodhi=asal usul nama agama Budha) yang tumbuh di tepi sebuah sungai besar. Saat merenung tiba-tiba ia mendengar suara nada merdu dari sebuah mandolin yang dimainkan oleh seseorang yang tengahl mendayung sampan di tengah sungai. Seketika itulah muncul inspirasi dalam benaknya, dan menemukan sebuah kebenaran bahwa

Oktober 24, 2017

Hikayat Kucing Berkarakter




Smack down








Saat ditemukan dan dipungut (diadopsi) ia yang masih berumur sekitar 2 bulan tampak sedang duduk lemah di pinggir jalan di depan rumah. Tidak diketahui persis apakah dia tertinggal dari induknya atau dibuang orang. Di tengah kesibukan bekerja, sementara “orang perempuan di rumah” tak begitu menyukai binatang khususnya kucing, ia dibesarkan dan

September 18, 2017

Golongan Munafik Lebih Berbahaya (Jilid II)




Sebagai ormas (organisasi masyarakat) besar setelah NU (Nahdatul Ulama), Muhammadiyah telah mengalami beberapa kali “metamorfosis” sejak kelahirannya (jauh sebelum NU didirikan), agaknya tidak banyak diketahui masyarakat, termasuk boleh jadi oleh sebagian pengikutnya sendiri. Pada awalnya ia muncul sebagai sebuah gerakan budaya dengan misi utama untuk